Foto di atas sudah menjelaskan mungkin ya, kalau gua dari dulu pengin jadi pemain bola.
Awal gua kenal bola itu pada saat TK. Bapak gua sering nyetel pertandingan Manchester United padahal Beliau adalah fans Liverpool. Tapi, karena pada saat itu MU adalah tim yang sangat solid dan ditakuti oleh banyak tim lain.
Dari situ lah gua suka bola.
Seiring berjalannya waktu, dari gua suka MU, Barcelona, Bayern Munchen, dan akhirnya gua menemukan tim bola favorit gua, yaitu Chelsea.
Apalagi sejak Hazard datang dari Lille pada tahun 2013. Pengin rasanya gua jadi kaya Hazard. Main bola, digaji tinggi, dapet banyak fans. Ah, kehidupan yang nyaman.
Dari SD gua memang sering futsal. Setiap minggunya gua pasti futsal entah sekali atau dua kali dalam seminggu. Tapi, gua bukan orang yang menonjol dalam setiap permainan. Pernah gua ga boleh gantian main sama temen gua karena lagi posisi kalah. Dan katanya kalo gua main malah akan nambah kekalahan. Padahal yah, gua nganggep setiap kali gua futsal itu untuk refreshing aja, ga mentingin menang atau kalah.
Seiring berjalannya waktu gua sadar. Manusia itu punya batasan. Ga semua orang yang ingin jadi pemain bola akan terwujud menjadi pemain bola professional. Mungkin ada motivator yang bilang, "kalau orang lain bisa, kenapa kita ga bisa? sama sama makan nasi kok". Nyatanya ga semua orang punya kekuatan yang sama.
Mungkin gua emang ga jago dalam main futsal, tapi gua lumayan berhasil di akademik saat SD sampai SMA. Mungkin temen gua ada yang kurang bagus di akademiknya, tapi Ia juara futsal sampai level nasional.
Dari SMP gua memutuskan untuk tidak mengejar untuk menjadi pemain bola. Karena gua tahu batasan gua dan gua mulai nyari apa yang gua akan minati dan gua bakal berhasil di sana. Semoga aja berhasil ya.
Komentar
Posting Komentar