PENYESALAN ITU DATANGNYA DI AKHIR

 Day 9: What is that one thing you regret very badly and cannot change?

Sebenernya, hal-hal yang udah gua lakukan sebelumnya mungkin ga ada yang akan gua sesali. Justru gua bisa belajar dari kesalahan-kesalahan yang gua perbuat dari dulu sehingga sekarang tidak akan terjebak ke dalam lubang yang sama.

Seperti kata pepatah, "Keledai tidak akan jatuh ke lubang yang sama". Apalagi kita sebagai manusia, keledai aja ga, masa kita iya?

Akan tetapi, dalam hal ini mungkin gua akan berbagi cerita tentang hal yang gua sesali deh. Satu ini memang jadi pelajaran banget buat gua. Ini tentang kepercayaan diri dan optimisme dalam memilih jurusan.

Pada saat kelas 12 akhir, kita pasti merasakan kebimbangan dalam mencari jurusan dan universitas yang akan kita masuki. Dalam mencari jurusan dan universitas tentunya juga kita harus mengukur diri untuk mencapai hal tersebut. Seperti gua yang nilai TOnya tidak bagus bagus amat tiba-tiba ingin melamar ke Universitas Stanford. Ya, hal itu tidak masuk akal ya, karena dari nilai pun tidak mencukupi sama sekali.

Cerita ini berlatar pada saat pemilihan jurusan SBMPTN. Pada saat itu, kalau dilihat dari hasil nilai TO gua sih emang agak kurang meyakinkan untuk masuk ke IPB. Menjadi ranking terakhir di kelas les sampai kemampuan gua dipertanyakan oleh orang tua itu pernah gua alamin.

Orang tua gua pun bingung karena melihat perjuangan anaknya yang terlihat belajar dari pagi sampai malam, tetapi hasilnya "segitu-segitu aja". Ya, tentunya hal tersebut menurunkan kepercayaan diri gua dan beberapa orang di sekitar untuk memilih jurusan dengan passing grade yang cukup tinggi.


Ya, foto di atas adalah rancangan dalam h-7 gua untuk memilih jurusan di SBMPTN. Setelah diskusi panjang dengan orang tua, kakak, dan wali kelas di tempat les, akhirnya gua memutuskan untuk mengambil jurusan yang sama sekali tidak ada dalam list tersebut, yaitu Teknik Geomatika di ITS. Dan pilihan kedua baru ada, yaitu pada nomor 6 (statistika unair).

Setelah memilih jurusan, gua langsung tancap gas untuk belajar keras dari pagi sampai malam. Dan pada saat UTBK pun gua merasa menjawabnya dengan lancar.

Pengumuman UTBK dan nilainya keluar, gua dinyatakan lulus. Tapi, tujuan asli gua belum tercapai, yaitu list paling atas pada tabel di atas.

Akhirnya gua meyakinkan diri untuk mendaftar lewat jalur mandiri dan alhamdulillahnya masuk. Akan tetapi, karena ketidakpercayaandiri gua sebelum memilih jurusan di SBMPTN, gua merasa menyesal karena uang yang dikeluarkan jika gua mengikuti jalur mandiri itu lebih tinggi daripada gua masuk lewat SBMPTN.

Dan gua sudah mencari-cari bahwa nilai gua itu masuk jika gua mengambilnya pada saat SBMPTN. Tetapi, ya hal tersebut adalah takdir. Memang itu jalan yang harus gua tempuh untuk sampai sini. Tidak cukup lewat SBMPTN saja, tapi harus melewati ujian-ujian selanjutnya.


Komentar